Kecantikan adalah konsep yang terus berkembang dan sangat dipengaruhi oleh budaya, zaman, dan media. Di Indonesia, negara yang kaya akan keberagaman etnis dan budaya, standar kecantikan pun tidak bisa dilepaskan dari pengaruh sosial dan sejarah. Namun, seiring waktu, persepsi tentang apa yang dianggap cantik turut mengalami perubahan, mengikuti arus globalisasi dan dinamika media sosial.
Kecantikan Tradisional: Kulit Sawo Matang dan Sederhana
Dahulu, standar kecantikan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai lokal. Sosok perempuan cantik sering digambarkan memiliki kulit sawo matang, rambut panjang hitam, dan wajah alami tanpa banyak riasan. Cantik berarti anggun, sopan, serta memiliki kepribadian yang lembut. Ini tercermin dalam tokoh-tokoh wayang atau cerita rakyat yang mengedepankan keindahan dari sisi kesederhanaan dan keluhuran budi pekerti.
Pengaruh Barat dan Media
Namun memasuki era modern, terutama sejak era 1980-an hingga 2000-an, standar kecantikan mulai slot server jepang bergeser seiring masuknya pengaruh Barat melalui media dan iklan. Kulit putih, tubuh langsing, hidung mancung, dan tinggi badan ideal mulai menjadi acuan umum. Banyak iklan produk kecantikan mendorong citra bahwa kulit cerah adalah simbol kecantikan dan kesuksesan, yang kemudian tertanam dalam benak banyak orang Indonesia.
Era Media Sosial dan Kecantikan Populer
Di era digital saat ini, standar kecantikan semakin beragam namun juga lebih kompleks. Influencer, selebgram, dan beauty vlogger turut membentuk tren baru. Kulit glowing, kontur wajah tegas, alis rapi, serta gaya makeup ala Korea atau Barat menjadi bagian dari kecantikan modern. Di sisi lain, teknologi seperti filter kamera dan aplikasi edit foto ikut membentuk ekspektasi visual yang kadang tidak realistis.
Perubahan Positif: Keberagaman dan Body Positivity
Namun kabar baiknya, kini mulai muncul kesadaran kolektif untuk merayakan keberagaman kecantikan. Kampanye “beauty without filter”, gerakan mencintai diri sendiri, dan representasi berbagai warna kulit dan bentuk tubuh dalam dunia fashion serta media perlahan mengubah persepsi lama. Banyak brand lokal pun mulai mengangkat model dengan karakter khas Indonesia: kulit gelap, rambut keriting, bahkan bentuk tubuh non-ideal versi lama.
Standar kecantikan di Indonesia tidak lagi tunggal. Ia terus berubah, dipengaruhi oleh budaya, media, dan kesadaran diri. Yang terpenting saat ini adalah mendorong penerimaan terhadap berbagai bentuk kecantikan alami. Karena pada akhirnya, cantik bukan sekadar rupa luar, tetapi tentang bagaimana seseorang mencintai dan merawat dirinya sendiri dengan percaya diri.
Baca Juga: GlamorGlow – Tips Kecantikan Kekinian untuk Tampil Memukau di 2025